MOSKOW (Global-Islam.com) - Untuk menciptakan citra yang lebih positif tentang Islam di Rusia, sekelompok perempuan Muslim bergabung menghapus stereotip dan meningkatkan status sosial perempuan Muslim di negara ini.
"Kami membuat Muslim menjadi trendsetter," Natalia Narmin Ichaeva, spesialis humas, mengatakan kepada The New York Times pada hari Selasa (28/07/2015).
Ichaeva adalah salah satu penyelenggara bazar busana amal yang digelar di Moskow Mei lalu untuk mempromosikan budaya Islam.
Acara berisi puluhan wanita yang mengenakan jilbab warna-warni dan gaun bermotif bunga serta berpose di bawah langit abu-abu ibukota.
Acara ini merupakan karya spesialis public relations Muslim, Ichaeva, dan kelompok muda Moscovite Muslims yang mencoba membantu mendefinisikan kembali citra Islam di Rusia.
"Setiap waktu adalah waktu yang baik untuk memecahkan stereotip," Zulfiya Raupova, komposer yang menyebut dirinya seorang Muslim sekuler, mengatakan.
Kelompok-kelompok antusias percaya bahwa umat Islam di Rusia telah menerima dorongan humas setelah gejolak di Ukraina, yang meletus lebih dari setahun lalu, dan menawarkan mereka kesempatan untuk mengubah persepsi yang salah.
"Saya melihat Muslim keluar dari sorotan," kata Rezeda Suleyman, perancang busana berusia 23 tahun.
Suleyman mengatakan saat ini lebih mudah untuk pergi keluar dengan pakaian tertutup dan menjual pakaian sederhana miliknya kepada wanita non-Muslim.
Meskipun telah banyak upaya untuk mendefinisikan kembali peran Islam, beberapa Muslim mengakui bahwa berintegrasi ke dalam arus utama masih menemui banyak tantangan, menurut sebuah film dokumenter yang dipublikasikan oleh The New York Times.
"Tidak ada satupun di kereta bawah tanah yang terlibat perkelahian dengan saya. Saya bisa sholat. Tapi Moskow tidak memiliki masjid. Hanya ada empat masjid di sini. Sebuah tangan memiliki jari lebih banyak dari jumlah masjid yang dimiliki Moskow, "Muhammad Ali, seorang mualaf Muslim Rusia, mengatakan dalam sebuah dokumenter.
"Mereka mengatakan tidak ada lahan untuk [untuk membangun lebih banyak masjid], tetapi mereka menemukan lahan untuk pusat perbelanjaan."
Mengenai masalah itu, mufti Moskow menyatakan: "Salah satu alasan mengapa masjid tidak bisa dibangun sayangnya adalah opini publik. Ketika kita mendapatkan lahan, aktivis memprotes setiap konstruksi masjid.
"Rusia [secara resmi] adalah negara sekuler, orang di sini [Kristen] Ortodoks.
"Sebagai mufti Moskow, saya sering mendorong [Muslim] untuk aktif, dan saya menyalahkan berkurangnya peran di masyarakat akibat kurangnya tindakan," tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya Muslim Rusia untuk menghidupkan kembali pendidikan Islam, sebuah kamp musim panas Muslim dibuka untuk anak laki-laki dari seluruh negeri.
Sekitar 150 anak laki-laki berusia antara 9 dan 13 tahun akan menghadiri kamp dan rekreasi untuk anak-anak Muslim Rusia tahun ini.
Sekitar 150 anak laki-laki berusia antara 9 dan 13 tahun akan menghadiri kamp dan rekreasi untuk anak-anak Muslim Rusia tahun ini.
Puluhan anak-anak dari Moskow, St. Petersburg, Tatarstan, Bashkortostan, Chechnya, daerah Sverdlovsk dan Ryazan serta daerah Povolzye di sekitar Saratov akan mendapat pengetahuan mengenai dasar-dasar Islam, juga sejarah, prinsip-prinsip moral dan praktek ritual.
"Kelompok membaca Al-Qur'an diadakan di pagi dan sore hari, sekitar 30 anak-anak mengitari para pemimpin," kata Imam Abdulkhakim-Hazrat Yafarov, yang mengajar anak-anak tentang Al Qur'an, Sputnik melaporkan pada hari Selasa (28/07/2015).
Berkemah juga akan melibatkan beberapa kegiatan olahraga, hiking dan berbagai acara budaya, serta mengenakan pakaian keagamaan dan makan makanan halal.
"Selain mempromosikan gaya hidup sehat, kamp juga memelihara patriotik anak-anak dan remaja untuk mengembangkan kesadaran kewarganegaraan dan memberi mereka pendekatan proaktif untuk hidup," sebut sebuah paragraf di koran kamp.
Siswa Muslim akan memiliki kesempatan untuk berlatih kaligrafi, seni dan tarian nasional diantara kegiatan lain.
Muslim adalah sektor yang paling cepat berkembang dan paling beragam etnis penduduknya di Moskow.
Dengan populasi resmi 12,5 juta, ibukota Rusia tersebut sekarang menjadi rumah bagi setidaknya 1,5 juta Muslim, menurut analis politik Alexei Malashenko.
Pekan lalu, Moskow menyaksikan shalat Idul Fitri utama di mana lebih dari 60.000 jamaah berkumpul untuk sholat di masjid kubah-emas Sobornaya.
Menurut Russia Today, para ahli mengatakan bahwa, pada tahun 2050, umat Islam akan berjumlah sekitar setengah dari penduduk Rusia, membuatnya menjadi salah satu negara terbesar di dunia.
OnIslam | Editor : Ayman | Global-Islam.com
Posting Komentar