Demokrasi adalah infirasi rakyat ……? Benarkah..

Minggu, 12 Oktober 20140 komentar




GLOBAL-ISLAM.COM -Dalam pemilihan umum demokrasi, selain faktor undang-undang dan moral, ada banyak faktor extern yang sangat berpengaruh, mengakibatkan hasil pemilihan umum tidak obyektif, tidak cermat, dan tidak mewakili keinginan yang sebenarnya dari mayoritas rakyat. Faktor-faktor extern tersebut antara lain adalah ; 

(a)- Faktor uang yang pengaruhnya sangat jelas dalam keberhasilan kampanye pemilihan umum. Seberapa banyak harta dikeluarkan untuk kampanye, sekadar itu pulalah kemenangan akan diraih, dan keberhasilan akan berada di tangan calon yang diajukan, sekalipun ia sebenarnya tidak mewakili harapan dan kepentingan mayoritas rakyat. 

Di banyak negara miskin yang pernah mengalami kampanye-kampanye pemilu, uang, beras dan gandum memiliki peranan besar dalam menghantarkan keberhasilan seorang calon dan kesuksesan sebuah partai. Mereka membeli suara rakyat dengan harga yang sangat murah, dengan memanfaatkan kemiskinan dan desakan kebutuhan hidup rakyat !!! 

(b)- Faktor kekerabatan dan kesukuan. Loyalitas kepada keluarga atau suku --–terlebih lagi di negara-negara arab--- mengharuskan seluruh anggota keluarga dan suku, --kadang-kadang dengan disertai paksaan atau karena faktor rasa malu--- untuk memberikan suaranya kepada putra keluarga atau suku mereka, sekalipun sering kali tidak mewakili harapan dan kehendak mereka. 

(c)- Faktor media massa yang menyihir akal dan pikiran rakyat. Semakin lengkap sarana mass media yang mendukung seorang calon dan menggambarkanya sebagai seorang pahlawan dalam masa kampanye, semakin kuat pula kans seorang calon untuk meraih keberhasilan. Seringkali, sebenarnya ada calon-calon lain yang lebih pantas dari calon pertama, dan lebih mewakili aspirasi dan kepentingan rakyat. Namun karena calon-calon ini tidak mempunyai kekuatan media massa yang dengan kuat mendukung mereka dalam kampanye dan mengenalkan diri mereka kepada rakyat, mereka akhirnya tidak menang dalam pemilihan umum. 

(d)- Turut bermainnya orang-orang pemerintahan, politikus, para pengusaha dan tokoh-tokoh berpengaruh dalam melancarkan keberhasilan seorang calon atau sebuah partai, demi meraih keuntungan-keuntungan pribadi melalui dukungan kepada pihak-pihak yang ingin dimenangkannya. Hal ini bukan hal yang baru lagi bagi setiap orang yang mengerti sedijit tentang permainan pemilu. 

(e)- Pemilihan umum demokrasi memberi kesempatan kepada kekuatan-kekuatan adidaya dunia untuk ikut turut campur dalam urusan dalam negeri sebuah negara, apalagi jika negara tersebut negara miskin. Kekuatan internasional tersebut akan memberi bantuan materi, politik, media massa dan bahkan mungkin saja militer demi kemenangan sebuah partai atau seorang calon. Melalui partai dan calon yang menang dan memerintah bangsa dan negara itulah, kekuatan internasional akan memaksakan tekanan dan keinginannya kepada bangsa dan negara. Kekuatan internasional juga untuk memanfaatkan momentum tersebut untuk mengamankan kepentingannya demi meraih keuntungan ekonomi, politik dan kebudayaan. 

Bukti dari hal ini adalah realita masyarakat dalam pemerintahan yang menganut sistem demokrasi, sampai negara Amerika dan Eropa sekalipun, mereka tidak merdeka, mereka ditawan oleh banyak faktor extern yang menjadikan mereka berjalan ke arah yang sebenarnya tidak mereka inginkan. Akibatnya, pemerintahan, perundang-undangan dan kebijakan-kebijakan yang dilahirkan oleh pemerintah juga tidak mewakili aspirasi yang mereka inginkan. Dengan demikian, demokrasi sebenarnya tidak dipraktekkan ---dan memang demokrasi sebenar tidak ada realitanya---, sampai di negara asalnya sendiri ; Eropa dan Amerika.

Editor : Aiman | Global-Islam.com

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Globalislam.com / media islam network - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger