PANDEGLANG (Global-Islam.com) – Muktamar XIX dan peringatan seabad berdirinya organisasi Islam Mathla’ul Anwar (MA) secara resmi ditutup oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Irman Gusman. Acara penutupan sendiri dilaksanakan di gedung Badan Pendidikan Latihan Provinsi Banten pada, Ahad (9/8).
Irman Gusman dalam sambutannya mengungkapkan, MA sudah sejajar dengan Muhammadiyah dan Nahdathul Ulama. Bahkan menurutnya, MA telah mampu menampilkan sebuah pembukaan Mukmatar yang luar biasa dan tidak kalah dengan pelaksanaan Muktamar di Jombang atau Makassar.
“Muktamar MA jadi perhatian seluruh Indonesia, akan saya laporkan ke Pak Jokowi, bahwa pelaksanaan muktamar MA berlangsung aman, tertib, damai, dan lancar,” katanya seperti yang dikutip dari laman www.okezone.com
Ia menambahkan, baik dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten harus mendukung segala program yang akan dijalankan oleh MA agar lebih maju dan lebih baik.
“Hak kita nanti saat bupati Pandeglang terpilih, kita lihat komitmennya, ada atau tidak kepada kita (MA), akan terus saya tanya kemajuan MA ke pak ketua (Sadeli Karin),” ungkapnya.
Sesuai dengan tema yang diusung dalam Muktamar MA, mencerdaskan bangsa, merupakan tugas yang tidak mudah. Namun, ini adalah tugas yang mulia dalam memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara dalam dunia pendidikan sesuai dengan amanat UU pasal 31.
“Bangsa ini mengamanatkan pendidikan kepada ormas-ormas islam seperti Muhamadiyah, NU, dan MA, menyelenggarakan pendidikan untuk meningkatkan dan membangun karakter bangsa,” jelasnya.
Turut hadir dalam penutupan mukmatar MA Ke-19 anggota DPD RI dari Banten, Subadri dan Andiara Hikmat Tomet beserta pimpinan pengurus Mathla’ul Anwar.
Editor : Aiyman | Global-Islam.com
Editor : Aiyman | Global-Islam.com
Posting Komentar