Banyuwangi, (Global-islam) -Menapaki bulan februari, sebagai
bulan kedua dalam kalender masehi seakan menarik kaum remaja kita untuk
mengidentikan sebagai bulan kasih sayang . tentu saja, karena banyak di antara
sebagain masyarakat islam Indonesia
masih mengagap bulan februari Adalah sebagai moment seremonial dalam berbagi
kasih sayang.
Maka dari itu Perwakilan ormas islam
Banyuwangi melakukan penyuluhan Terkait tanggal 14 Februari yaitu hari kasih
sayang/Valentine’s Day, kepada siswa siswi SMP dan SMA yang ada di beberapa
kecamatan yang ada di banyuwangi. Kamis 12 Februari 2015
Kegiatan
ini bertujuan untuk penyuluhan kepada siswa-siswi apa masih ada yang belum tau tentang haramnya mengikuti dan merayaham hari
Valentine’s Day. Dan setelah itu ber foto Dengan memegang kertas yang betuliskan
“say NO to,Valentine’S Day,- we are Moslem”.
Abu
Najiyah selaku pewakilan ormas islam mengatakan. “Penyuluhan ini semata-mata
karena kita kasian kepada adik-adik kita yang kurang famah tentang hari
valentine, karena apa..!Itu bukan ajaran islam tapi itu ajaran orang kafir yang
ingin merusak iman umat islam. “Ungkapnya
Abu
Najiyah menambahkan dengan bertatap muka langsung dengan siswa-siswi. ”barang
siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk bagaian dari kaum tersebut(HR.
Abu Dawud). “lanjutnya
Salah
satu siswa-siswi SMA N 1 yang ada di kec Pesanggaran, Banyuwangi
menyatakan tidak mendukung tentang perayaan Valentine’s Day.
“Valentine
itu kan bukan dari islam mas, jadi kita tidak merayakanya/tidak ikut-ikutan Dan
tidak mendukung. ”Ungkap siswi SMA 1 Pesanggaran, Banyuwangi yang tidak mau di
sebut namanya.
Hal
senada juga di ungkapkan siswi-siswi Smp N SilirAgung, Banyuwangi. “Itu bukan
ajaran islam, buang-buang waktu saja, gak ada gunanya hal semacam itu…!Pokonya
kita gak ngraya’in yang namnya valentine mas. “Bebernya ke pada Jurniscom
12/02/15
“Alhamdulillah
acara ini berjlan dengan lancar dan mudah-mudahan di ridhoi Allah, dan
mudah-mudahan juga sedikit faham tentang
Valentine,s Day dengan kedatangan
perwakilan dari ormas islam banyuwangi. “ungkap salah satu pewakilan ormas
islam tersebut.
Fahami
sejarang hari yang di sebut hari kasih sayang
Banyak
versi yang tersebar berkenaan dengan asal usul dari valentine’s day, namun pada
umumnya merujuk pada paeristiwa saat bangsa Romawi memperingati hari besar
setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercali. Peringatan ini dirayakan
untuk memperingati Juno (Tuhan Wanita). Pada saat itu digambarkan orang-orang
muda (laki-laki dan wanita) memilih pasangan dengan cara diundi, kemudian mereka
bertukar hadiah sebagai pernyataan cinta kasih. Dengan di ikuti berbagai macam
pesta dan hura-hura bersama pasangannya masing-masing.
Pada
hari itu juga muda-mudi yang terpilih secara acak menjalani hubungan selama 1
tahun sebagai pasangan dengan tujuan hanya bersenang – senang dan menjadi objek
hiburan.
Ketika
Katolik menjadi agama resmi romawi, kaisar konstantine mengadopsi perayaan
penyembahan dewa itu menjadi kegiatan agama dan menjadikan moment tersebut
sebagai peringatan atas kasih sayang. Kemudian agar lebih mendekatkan lagi pada
ajaran nasrani, maka pada 496M, Paus Gelasius 1 menjadikan upacara Romawi kuno
ini menjadi hari perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk
menghormati Saint Valentine yang mati pada 14 Februari.
Siapa
ST Valentine itu? Sejarah Romawi tak pernah mencatat secara jelas orang yang
dimaksud. Ada yang mengatakan bahwa ST Valentine adalah pendeta yang berjuang
untuk nasrani dan mati dalam penjara. Kemudian orang-orang yang mendambakan doa
ST Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.
Ada
pula yang menganggap bahwa tokoh yang dimaksud adalah pendeta di masa saat
tentara muda berpujangan di anggap lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan
dari pada orang yang menikah. Penguasa saat itu lalu melarang para pemuda untuk
menikah, namun ST Valentine melanggarnya dan diam- diam menikahkan banyak
pemuda sehingga dia pun ditangkap dan di hokum gantung pada 14 Februari 2069M.
Lalu
bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” kata “Valentine” berasal dari bahasa
latin yang berarti :”yang maha perkasa, yang maha kuat, dan yang maha kuasa”.
Kata ini di tunjukkan kepada nimrot dan luperkus, tuha orang Romawi.
Maka
di sadari atau tidak jika kita meminta seseorang menjadi” to be my valentine”,
maka dalam islam perkataan ini dapat saja di artikan menyekutukan Allah.
Bukankah yang maha perkasa adalah Robb kita, Allah SWT! Lalu mengapa kita
justru mengucapkan kepada manusia yang lemah dan tak berdaya di hadapan Allah?
Karena itu marilah berhati-hati dalam mengucapkan sesuatu.
Aiman
Posting Komentar